Adi Shankara, Wadah Kreativitas Generasi Muda Berbudaya

Ubaidilah Aminuddin Thoyieb 21 Februari 2024 23:30:30 WIB

Wonosari-SIDA. 

Delapan puluh lima anak dan remaja telah berdandan dan berkostum, siap untuk tampil di acara pentas seni Rasulan Wonosari tanggal 1 Agustus 2023 lalu. Mereka adalah anggota dari komunitas seni Adi Shankara Wonosari. Komunitas seni ini tergolong masih baru, yang terbentuk pada Rabu Kliwon, 21 September 2022.

“Saya berharap, kalurahan Wonosari mempunyai wadah untuk mengembangkan potensi seni anak-anak dan remaja, sehingga ketika ada kegiatan pentas seni atau apapun itu, kalurahan tidak kebingungan mencari pelaku seni”, ucap Tumija Lurah Wonosari.

Berdasarkan harapan Lurah tersebut, pendamping budaya bekerjasama dengan Ketua Kalurahan Budaya Wonosari berupaya untuk menginisiasi terbentuknya komunitas ini. Melalui bantuan media sosial, informasi pendaftaran anggota disebar. Datanglah lima puluh lima orang di balai kalurahan Wonosari. Malam itu, semua datang dengan wajah ceria, Mbah Lurah menyambut mereka dengan suka cita.

Pertemuan pertama diisi dengan pelatihan tari Nawung Sekar dan Retno Asri. Untuk anak laki-laki dilatih tari Ganongan. Kesepakatan muncul, setiap Jumat malam pukul 19.00 - 21.00 WIB latihan rutin Adi Shankara akan dilaksanakan di Balai Kalurahan Wonosari. Anak-anak semakin semangat dan mengajak teman-temannya untuk bergabung.

Seiring berjalannya waktu, Adi Shankara tidak hanya menjadi wadah untuk belajar menari, tetapi juga merupakan wadah untuk belajar unggah-ungguh Jawa. Ada kalanya pertemuan rutin diisi dengan materi bahasa, sastra dan aksara Jawa yang diampu langsung oleh Teguh Suryonugroho,M.Hum., ketua kalurahan budaya Wonosari. Selain itu, materi dolanan tradisional juga diajarkan. Makin lama makin bertambah anggotanya, hingga kini jumlah anggota tetap tercatat delapan puluh lima orang.

Dalam rangkaian acara Rasulan Wonosari 2023, panitia memberikan kesempatan kepada komunitas ini untuk tampil selama tiga jam. Tentu saja anak-anak sangat semangat berlatih untuk menyiapkan tampilan dalam rangka memeriahkan Rasulan Wonosari ini. Jadwal latihan yang tadinya seminggu sekali bertambah menjadi seminggu tiga kali. Balai kalurahan budaya terlihat sangat ramai dengan alunan musik dan tembang yang mengiringi gerak lincah para penari.

Komunitas ini menyiapkan delapan belas tarian yang ditarikan oleh delapan puluh lima orang yang dibagi menjadi delapan belas kelompok. Mulai dari tari klasik, tari kreasi, dolanan anak, hingga tari kolosal atau yang familiar disebut flashmob. Masyarakat yang hadir untuk menonton pertunjukan pun berteriak kencang menyambut penampilan mereka, karena saking bahagianya melihat banyak anak dan remaja menari bersama di satu panggung. Bahkan para tokoh masyarakat atau sesepuh yang diundang untuk hadir pun menitikan air mata. “Baru kali ini, saya melihat semangat anak-anak dan remaja Wonosari sebanyak ini untuk melestarikan budaya”, ungkap Sugiyanto salah satu tokoh masyarakat Wonosari. Momen ini menjadi penanda betapa harapan yang sederhana jika diwujudkan dan dilakukan dengan sungguh-sungguh maka akan bermanfaat dan membawa kebahagiaan bagi banyak orang.

Setelah event pentas Rasulan tersebut, kalurahan budaya Wonosari makin sering memberikan kesempatan bagi Adi Shankara untuk tampil di acara-acara lain, yaitu antara lain, Pentas Seni Forum Anak Gunungkidul di Taman Budaya Gunungkidul. Tampil juga  di acara penurunan bendera merah putih pada 17 Agustus 2023 di lapangan Ksatrian kapanewon Wonosari. Warga berharap semoga komunitas ini bisa terus berproses, berkembang dengan baik, sehingga minat dan bakat anak-anak Wonosari bisa terwadahi. For your information, pelatihan rutin komunitas ini terbuka untuk umum (warga kalurahan Wonosari), dan tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Kegiatannya bisa dipantau melalui media sosial Instagram @pendampingbudayawonosari, jangan lupa follow ya!

“Sesuai dengan namanya Adi Shankara yang berarti, Adi itu “kumpulan orang baik”, Shankara berarti “pembawa keberuntungan dan kebahagiaan”, Adi Shankara adalah kumpulan orang baik yang membawa keberuntungan dan kebahagiaan”, tandas Teguh Suryonugroho, M.Hum. (riasilviani)

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

Facebook Grup

Facebook Fanspage