Meski Baru Pertama Pegang Canting, Batik Karya Muda-Mudi ini Luar Biasa
25 November 2017 17:42:02 WIB
Serangkaian kegiatan Kader Kementrian Pemuda dan Olahraga yang biasa disebut Pemuda Mandiri Membangun Bangsa (PMMD) berlanjut di Balai Desa Wonosari Sabtu (25/11). Setelah sukses menyelenggarakan Forum Pempimpin Muda pada 19 November lalu di Balai Desa Bandung Playen, kali ini kader PMMD Kabupaten Gunungkidul dalam satu wadah Gunungkidul Youth in Action (GYIA), langsungkan kegiatan Sarasehan "Pemuda Melek Budaya" disambung dengan praktek membatik bersama.
Menurut Koordinator Pelaksana (Wulan Wiyat Wuri), "Setelah melalui pembekalan di Salatiga pada 23 September 2017 yang lalu, peserta PPMD ini diamankan untuk membuat program kepemudaan di desa masing-masing. Untuk Kabupaten Gunungkidul sendiri ada sekitar 20 orang PPMD yang siap menyelenggarakan 5 bidang kegiatan kepemudaan, diantaranya :"
- Kepemimpinan
- Peningkatan Kapasitas Pemuda
- Muatan Lokal
- Olahraga
- Kesukarelawanan
Setelah dirumuskan oleh GYIA disepakati satu aksi berasama membangun desa dengan tajuk "Menjadi Pemuda Agen Perubahan" dengan rincian kegiatan antara lain :
- Forum Pemimpin Muda, "Be the Change You Want To See" yang diselenggarakan pada 19 November 2017 di Balai Desa Bandung, Playen
- Remaja Melek Budaya, "Bincang Budaya dan Belajar Membatik Bersama" yang diselenggarakan pada 25 November 2017 di Balai Desa Wonosari, Wonosari.
- Young Entrepeneur, "Pemuda Mandiri Sejak Dini", yang diselenggarakan pada 2 Desember 2017 di Balai Desa Wunung.
- Minggu Pagi Sehat, "Go Sporty" yang diselenggarakan pada 3 Desember 2017 di Balai Desa Kepek.
Kegiatan di Balai Desa Wonosari ini difokuskan bagi pemuda agar mau tahu dan mau belajar tentang budaya Jawa yang adiluhung ini. Acara yang juga dihadiri oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa dan Staf Kasi Pelayanan ini dimulai sejak pukul 13.00 WIB sampai dengan selesai di sore harinya. Menghadirkan narasumber dari Rumah Batik Kepek Wonosari, megupas tuntas tentang sejarah dan perkembangan batik dari awal dahulu sampai dengan sekarang ditetapkan oleh UNESCO menjadi warisan budaya Indonesia. Narasumber juga mengajak kepada peserta agar mau belajar dan mau mengembangkan batik, agar budaya tetap lestari, tidak lekang oleh zaman.
Setelah menyampaikan paparan sejaran dan perkembangan batik, dilakukan praktek membatik. Seluruh peserta nampak atusias dan semangat untuk menghasilkan satu karya batik. Tak disangka dan tidak diduga, walaupun baru pertama pegang "canting", hasil karya dari peserta ini sangat bagus dan menarik. Hal ini menjadi modal yang bagus bagi mereka untuk mengembangkan budaya batik di masa depan.
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Pengumuman Hasil Seleksi Calon Anggota KPPS Kalurahan Wonosari untuk Pilkada 2024
- SELAMAT HARI JADI KABUPATEN GUNUNGKIDUL KE 194
- Tok! - Forum Musrenbangkal Wonosari Sepakati Rancangan RKP & DURKP
- Data PBB Wonosari
- SE Partisipasi Menyemarakkan HUT Ke-79 Kemerdekaan RI Tahun 2024 Kalurahan Wonosari
- DOKUMEN SYARAT PERNIKAHAN
- Penyusunan RKP Kalurahan Wonosari Tahun 2025